Quantcast
Channel: Temukan Yang Terhilang Dari Kasih Kristus » Roh kudus
Viewing all articles
Browse latest Browse all 10

Menyelamatkan Kehidupan Doa Anda

$
0
0

Apakah doktrin Trinitas harus dilakukan dengan praktek doa? Nah, Tritunggal adalah sesuatu hal yang semua orang Kristen percaya, tetapi sering kali menemukan kesulitan untuk memahami, apalagi menjelaskannya. Dan doa adalah sesuatu yang semua orang Kristen lakukan, namun banyak orang kristen jarang berlatih atau berdoa dengan konsistensi mereka tahu bahwa seharusnya mereka lakukan. Di antara disiplin kehidupan Kristen, doa berada pada daftar teratas sebagai diiplin yang paling menantang bagi orang kristen.

Namun ada juga hubungan antara doa dan teologi Trinitarian yang dapat membantu kita lebih memahami doktrin Trinitas dan membuat kemajuan dalam kehidupan doa kita. Dalam Efesus 02:18 di mana Paulus berkata, “karena oleh Dia (Kristus) kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.” Kalimat ini mengandung makna dimana kita dapat memahami siapa Tuhan dan bagaimana kita bisa datang kepada-Nya.

Pertama-tama mari kita lihat definisinya, Apa yang dimaksud orang Kristen ketika berbicara tentang Trinitas? Pada dasarnya, adalah tiga hal. ini sebagai tiga pilar kuat di mana doktrin Trinitas terletak.

  • Pertama, Maksud kita adalah hanya ada satu Allah. “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (ulangan 6:4)
  • Kedua, Satu Allah ini memiliki 3 pribadi atau kepribadian yang berbeda, yaitu: Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
  • Ketiga, Bapa, Anak, dan Roh Kudus masing-masing penuh, sama, dan Allah yang abadi.

Mengingkari/menyangkal salah satu saja pernyataan diatas, maka akan menjadi masalah. Misalnya kita menyangkal yang pertama dan mengatakan bahwa sebenarnya ada tiga Allah maka kita tri-teis dan bukan monoteis.

Lebih umum, orang mengatakan bahwa ada satu Allah yang bertindak dalam tiga mode yang berbeda, atau memanifestasikan dirinya dalam tiga cara yang berbeda, atau memakai tiga topi yang berbeda: Bapa, Anak, dan Roh (banyak seperti halnya saya seorang putra, suami, dan ayah). Tapi ide ini (secara resmi dikenal sebagai Modalisme dan dikutuk oleh Protestan dan Katolik), menyangkal poin kedua diatas yang menegaskan kepribadian yang berbeda dari Bapa, Anak, dan Roh.

Tetapi Alkitab menuntun kita untuk menegaskan ketiga pilar. Ada satu Allah, yang ada dalam tiga Pribadi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan ketiganya masing-masing penuh, sama, dan Allah yang abadi.

Lantas, untuk dapat memahami ini dengan baik dan benar, apakah kita harus lakukan dengan Doa? Pada dasarnya, Doa adalah dimana kita berkomunikasi atau berbicara dengan Tuhan. Namun…berkomunikasi dengan Tuhan membutuhkan akses kehadiran-Nya. Di dalam Efesus 2:18 seperti yang kita baca diatas, menunjukkan kepada kita bahwa akses kita kepada Allah melibatkan semua tiga pribadi dari Trinitas yang kita bicarakan tadi.

  • Kami memiliki “akses … kepada Bapa.”
  • Tapi akses kepada Bapa adalah “melalui dia” – Yesus Kristus, Anak Allah, yang mendamaikan kita dengan Bapa (lihat Efesus 2:11-17.).
  • Tapi perhatikan lebih lanjut bahwa akses kita kepada Allah adalah “dalam satu Roh”. Ini berarti bahwa doa kita diaktifkan dan diberdayakan oleh Roh.

Maka, ketika kita berdoa, kita datang kepada Bapa, melalui Putra, dalam Roh. Doa adalah persekutuan dengan tiga pribadi didalam satu Allah yang abadi.

Sekarang bagaimana ini bisa menyelamatkan kehidupan doa kita?

Terkadang sebagai orang kristen kita ragu untuk berdoa, karena keraguan yang ada dalam diri kita. keraguan dimana tidak yakin Tuhan benar-benar peduli tentang kebutuhan kita. Tanpa kita sadari bahwa kita melupakan kepada siapa kita berdoa, Allah Bapa yang sudah tahu segala kebutuhan kita dan mengundang kita untuk datang kepada-Nya seperti anak kecil.

Di lain waktu, kita salah berpikir bahwa kita harus memproduksi perasaan tertentu atau emosi untuk berdoa. Namun Paulus mengatakan bahwa kita memiliki akses kepada Allah dalam Roh. Roh adalah yang menghidupkan hati kita dan memungkinkan kita untuk berdoa kepada Allah.

Jika terlalu sering, maka akan merasa untuk berdoa dari rasa kewajiban dan bukan karena benar-benar hati kita ingin berdoa. Seorang kristen yang baik adalah yang berdoa bukan karena terdorong rasa kewajiban, namun karena benar timbul dari hatinya bahwa dia ingin selalu berkomunikasi dengan Tuhan.

Tapi, tidakkah kita lihat? hal semacam ini adalah kemandirian dan legalisme. Ketika kita hidup dan berdoa seperti ini, kita berpikir bahwa kita tidak datang melalui Yesus, tetapi kita datang atas dasar kebaikan dan kemauan kita sendiri. Ingatlah bahwa tidak ada akses kepada Allah seperti itu. Namun, ketika kita ingat bahwa akses kita kepada Allah adalah hanya melalui Kristus, maka kita bisa datang dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia dalam keyakinan bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosa kita dan mendengar doa-doa kita.

The post Menyelamatkan Kehidupan Doa Anda appeared first on Temukan Yang Terhilang Dari Kasih Kristus.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 10

Trending Articles